Kegunaan Internet Dalam Kehidupan Mahasiswa

Zaman sekarang siapa yang tidak tahu mengenai internet? Internet sekarang sudah sangat mendunia sehingga tidak sedikit orang di seluruh dunia menggunakan internet. Melalui internet juga kita juga dapat mencari sesuatu hal yang baru yang belum kita ketahui (berita dari dalam negeri/mancanegara, ilmu pengetahuan, dan lain-lain). Tetapi sayangnya, banyak sekali orang-orang yang menyalahgunakan kegunaan internet yang sebenarnya. Padahal banyak sekali kegunaan internet yang bersifat positif, terutama bagi kita sebagai mahasiswa.

Sebagai mahasiswa pasti tidak lepas dari kegunaan internet. Banyak sekali kegunaan internet dalam kehidupan kita sebagai mahasiswa. Kita sebagai mahasiswa lebih dituntut untuk belajar lebih dalam lagi guna memperdalam ilmu. Karena tuntutan itulah internet bisa jadi mempunyai peranan yang sangat besar. Bukan hanya sebagai sarana hiburan saja tetapi juga merupakan sarana ilmu pengetahuan, mulai dari segi akademik maupun dari segi non-akademik.

Menurut saya pribadi sebagai mahasiswa, internet sangat dibutuhkan dalam menunjang pendidikan saya. Bahkan tidak hanya pendidikan, untuk hiburan pun juga tidak terlepas dari internet. Wawasan pengetahuan pun juga semakin luas. Pastinya mahasiswa-mahasiswa diluar sana juga dapat merasakan dampak positif dari penggunaan internet. Melalui internet juga kita juga dapat melakukan komunikasi dengan dunia luar, tidak hanya orang-orang yang berasal dari dalam negeri tetapi juga berasal dari luar negeri. Sehingga kemampuan berbahasa kita juga dapat meningkat.

Banyak orang berpendapat bahwa internet membawa dampak buruk terhadap kehidupan zaman sekarang, khususnya bagi kaum muda-mudi. Sebenarnya internet itu sendiri memiliki banyak sekali manfaat yang positif. Hanya saja memang banyak orang yang menyalahgunakan internet. Sebenarnya internet akan sangat berguna dan sangat bermanfaat apabila seseorang dapat menggunakan itu dengan sebaik-baiknya dan bukan membuat internet sebagai hal yang dianggap buruk.

Harapan saya sebagai mahasiswa untuk internet itu sendiri adalah agar internet dapat menjadikan kita (khususnya mahasiswa) sebagai orang-orang yang memiliki pengetahuan luas dan bukan menjadikan kita sebagai orang-orang yang memiliki pengetahuan yang sempit. Oleh karena itu, baiknya kita menggunakan internet sebagai suatu media yang bersifat positif, dengan begitu kita dapat mengambil manfaat positif dengan menggunakannya.

Posted in Uncategorized | 5 Comments

Tidak Selamanya Pendingin Ruangan Itu Baik

Kita sudah mengetahui dan juga menyaadari akan kebutuhan kita yang tidak dapat leopas dari penggunaan teknilogi, apapun jenisnya. Kebanyakan orang menganggap bahwa dengan adanya penggunaan alat elektronik dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan nyaman, tanpa berpikir dampak atau efek apakah yang terjadi setelah kita menggunakannya.  Seperti contoh yang saya ambil adalah alat pendingin ruangan atau AC.

Pendingin udara atau Air conditioner (AC), saat ini merupakan kebutuhan pokok bagi sebuah lingkungan kerja. Dengan peningkatan suhu bumi yang semakin tidak kompromi, AC menjadi alternatif utama untuk kenyamanan. Dengan AC, maka temperatur, kelembaban, dan distribusi udara dapat diatur sesuai syarat dan keinginan. Berbagai kenyamanan penggunaan AC, seringkali membuat pengelola gedung melupakan perawatan yang benar terhadap AC dan menganggap bahwa udara dalam ruangan dengan AC selalu bersih dan sehat. Perawatan AC yang kurang benar berpeluang menyebarkan berbagai virus dan bakteri.

Di kantor atau di rumah pendingin ruangan (AC) sudah menjadi kebutuhan. Hidup di kota besar pasti tidak bisa lepas dari AC yang membuat orang merasa sedikit nyaman karena udara di luar yang sangat panas. Tapi penggunaan pendingin ruangan secara terus menerus ternyata bisa berbahaya.

Bekerja seharian di ruang yang menggunakan pendingin ruangan saat ini sudah seperti kewajiban sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan semakin panasnya suhu udara yang diakibatkan oleh pemanasan global. Padahal penggunaan pendingin ruangan juga salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena menipisnya lapisa ozon.

Para pekerja yang bekerja di dalam ruangan tertutup lebih terpapar oleh polutan yang berada di dalam ruangan. Polutan tersebut berasal dari penggunaan bahan bangunan sintetis yang terus meningkat serta bisa juga berasal dari perawatan pribadi orang tersebut dan produk-produk rumah tangga lainnya yang mengandung berbagai macam zat kimia.

Pada gedung tertutup yang menggunakan pendingin udara, maka sirkulasi udaranya hanya berputar disekitar tempat yang itu-itu saja dan ditambah adanya polutan pada udara yang sama. Hal ini bisa memicu timbulnya Sick Building Syndrome. Sindrom ini bisa mengakibatkan infeksi saluran pernafasan serta dapat memperburuk penderita penyakit asma dan alergi akibat udara yang kotor. Faktor yang ikut mempengaruhi penyakit ini antara lain sirkulasi ventilasi yang buruk, selain akibat pencemaran polusi udara asap kendaraan bermotor dan industri, kuman, virus, jamur, dan parasit.

Gejala yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah sakit kepala, pusing, sinus dengan hidung tersumbat, gatal-gatal, mata mudah merah dan berair, gatal tenggorokan, mual, lesu dan sulit untuk berkonsentrasi. Jika tidak segera ditangani maka bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius. Selain itu penggunaan pendingin ruangan yang terus menerus bisa membuat kulit menjadi kering dan tubuh kehilangan cairan.

Beberapa hal yang harus diingat jika menggunakan pendingin ruangan yang terus menerus, seperti dikutip dari Health24, sebagai berikut:

  1. Rajin memeriksakan kebersihan dari pendingin ruangan seperti mengecek kadar freon secara teratur.
  2. Gunakan sistem filtrasi yang bisa menghilangkan beberapa polutan, sehingga mengurangi efek yang tidak bagus bagi pemakainya.
  3. Konsumsi cairan yang cukup sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi.
  4. Jika memiliki masalah kesehatan serius yang berhubungan dengan pendingin ruangan, segera diobati dan cari tahu apa penyebabnya.
  5. Untuk itu rawatlah pendingin ruangan dengan baik, supaya tidak menimbulkan masalah bagi pemakainya. Serta berhematlah dalam penggunaanya agar lapisan ozon tidak semakin menipis sehingga memperlambat terjadinya pemanasan global.

Sumber

http://id.shvoong.com/exact-sciences/biochemistry/1927507-bahaya-penggunaan-ac-terus-menerus/#ixzz1Lrh4OqQC 

http://helpingpeopleideas.com/publichealth/sick-building-syndrome/

Posted in Uncategorized | Leave a comment

HUKUMAN FISIK

Penggunaan hukuman dalam pengendalian perilaku manusia bukan hanya untuk memutuskan apakah itu bekerja. Disamping pertanyaan psikologi yang terlibat dalam menghukum orang-orang yang berperilaku tidak baik adalah masalah moral dan hukum. Hukuman fisik didefinisikan dalam istilah pendidikan sebagai hukuman yang menimbulkan rasa sakit yang dilakukan oleh seorang guru atau pihak sekolah pada tubuh seorang murid sebagai hukuman karena melakukan sesuatu yang dilarang oleh si penghukum tersebut. Hukuman tersebut terdiri dari pengurungan diruangan yang tidak nyaman, dipaksa memakan makanan yang menjijikan, dan berdiri dalam waktu yang lama.

Secara umum diasumsikan bahwa hukuman fisik di sekolah-sekolah jarang diberikan, dengan ringan tangan, dan terutama kepada siswa SMA yang menggambarkan seperti apa ancaman fisik dari guru. Semua asumsi tidak benar. Sistem sekolah Dallas, Texas, melaporkan rata-rata lebih dari 2000 kasus hukuman fisik perbulan selama tahun ajaran 1971-1972. Ada lebih dari 46000 kasus hukuman fisik dilaporkan dalam sekolah California pada tahun 1974 (tidak termasuk seluruh kota Los Angeles). Hanya 5 persen dari mereka yang berada disekolah tinggi. Sasaran utama dari hukuman fisik adalah laki-laki dari segala usia dan anak-anak diatas kelas 4. Hukuman seperti itu seringkali brutal, termasuk pemukulan bahkan menendang.

Empat alasan yang paling umum dalam menggunakan hukuman fisik adalah: (a) itu adalah metode yang terpercaya dan efektif untuk mengubah perilaku yang buruk, (b) dapat mengembangkan rasa tanggung jawab pribadi masing-masing, (c) siswa belajar disiplin diri, (d) membantu mengembangkan karakter moral.

Ada alasan untuk meragukan ke-efektivitasan dalam sebuah hukuman dalam mencapai suatu tujuan. Perilaku target tertekan hanya jika hukuman berat dan berulang-ulang, lalu kemudian hanya dihadapan sang guru penghukum. Selain itu, efek samping dari pengontrolan yang tidak menyenangkan ini adalah berkembangnya sikap negatif/pikiran negatif tentang sekolah atau belajar, menghindari guru/menghindar dari guru, pembolosan, ketidaktaatan kepada otoritas, perusakan, dan mungkin belajar menggunakan kekerasan terhadap orang yang lebih muda, siswa yang lemah.

Ada banyak cara alternatif dalam penggunaan hukuman fisik di dalam kelas, “Time-out room” dan penolakan hak istimewa kelas lebih efektif. Perbincangan pribadi dengan siswa pengganggu/siswa bermasalah dapat dipakai sesering mungkin. Diskusi kelas yang membahas tentang perilaku yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima dan tanggung jawab bersama untuk disiplin dapat membantu menciptakan suasana kelas yang demokratis. Dan tentu saja dengan kurikulum yang lebih menarik dan persiapan yang lebih baik dari para guru dalam mengatur anak-anak dengan penggunaan dorongan yang positif dan penguatan akan mengurangi hukuman.

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Suku Eskimo

Suku Eskimo..bayangan saya adalah suku yang para penduduknya bermukim di daerah yang sangat  dingin. Mengenakan baju berlapis-lapis nan tebal untuk menghindari kedinginan dan bentuk rumahnya bulat seperti cangkang kura-kura.

Tentunya kita sudah pernah mendengar dan mengetahui apa itu suku Eskimo bukan? Ya. Suku Eskimo merupakan suku yang mendiami kutub utara bumi. Menurut para ilmuwan, bangsa Eskimo adalah keturunan suku Indian yang merupakan penduduk asli benua Amerika, karena keduanya memiliki bentuk dan ciri fisik yang tak jauh berbeda. Suku Eskimo dapat bertahan di suhu minus empat puluh lima derajat fahrenheit (-45 F).

Suku Eskimo memiliki gaya hidup yang unik. Mereka mendapatkan makanan dengan cara berburu binatang, seperti beruang dan serigala. Selain itu, mereka juga mendapatkan sumber makanan dengan cara memancing ikan. Pada umumnya makanan tersebut dikonsumsi dalam keadaan mentah. Hal ini dikarenakan kondisi mereka yang tinggal di daerah kutub yang senantiasa beku sehingga cukup sulit untuk mengolah makanan. Makanan mentah memang tidak enak untuk dimakan. Tapi karena mereka jauh dari peradaban dan teknologi canggih, maka mereka memakannya mentah-mentah.

Selain itu juga, penduduk Suku Eskimo juga mengenakan pakaian yang berlapis-lapis dan sangat tebal. Hal ini dilakukan untuk mengontrol suhu tanpa banyak mengeluarkan keringat. Bayangkan saja apabila para penduduknya mengenakan pakaian santai dan berbahan tipis, pasti mereka akan terkena Hypothermia.

Rumah suku Eskimo yang saya sebut seperti cangkang kura-kura disebut Igloo. Uniknya, rumah yang berbentuk dome (kubah) ini seluruhnya terbuat dari es dan pintu masuknya berbentuk silinder. Kontruksi bangunannya kuat karena terbuat dari es, namun tidak mudah mencair. Hal ini karena rumah igloo hanya dibuat ketika musim dingin tiba. Tujuannya untuk berlindung dari udara yang sangat dingin serta serangan binatang buas. Pada saat musim hangat (summer) igloo akan mencair.

Sebagai pintu masuk, dibangun sebuah terowongan kecil yang bertujuan agar menghambat masuknya angin secara langsung ke dalam ruangan sehingga ruangan tetap hangat sewaktu pintu dibuka. Untuk jendela dan sirkulasi udara satu atau dua buah balok es yang terdapat pada dinding rumah dilepas. Selain itu jendela ini juga berfungsi agar ruangan menjadi terang. Sebagai penghangat ruangan dipasang lampu tradisional suku Eskimo yang disebut qulliq.

Menurut ukuran dan ruangannya, igloo ada tiga macam. yaitu:

  • Tipe kecil, dibangun pada saat berburu. Biasanya digunakan hanya untuk satu atau dua malam.
  • Tipe sedang (semipermanen), terdapat hanya satu ruangan yang biasanya bisa untuk ditinggali dua keluarga.
  • Tipe besar yang dibuat untuk momen khusus, terdiri dari lima ruangan yang dapat menampung sekitar dua puluh orang. Rumah igloo besar ini biasanya digunakan untuk acara pesta bersama dan dansa tradisional.

Apakah kalian ingin mencobanya? Silahkan saja berkujung ke Ktutub Utara dan rasakan betapa dinginnya udara disana yang dapat menyebabkan anda menderita Hypothermia apabila anda tidak mempunyai kondisi fisik yang kuat.

Dari sini kita dapat menelaah sifat dari penduduk suku Eskimo. Salah satunya adalah ketika mereka membangun rumah yang terbuat dari es dengan segala metode untuk melindungi diri dari kedinginan. Betapa kreatifnya meraka. Dan dari cara perjuangan mereka untuk dapat bertahan hidup, yaitu dengan cara memburu hewan. Hidup mereka dapat dibilang keras, karena mereka akan menghalalkan segala cara untuk dapat hidup walaupun dengan cara membunuh hewan.

Sumber (http://www.anneahira.com/suku-eskimo.htm)

Posted in Uncategorized | Leave a comment

LANDASAN FRUSTRASI

Situasi hidup pada umumnya, setiap individu mampu melakukan penyesuaian tanpa ada kesulitan. Hal itu sering terjadi, namun, ketika proses penyesuaian melibatkan stres dan ketegangan. Hal ini selama adanya pengalaman dimana terdapat gangguan dengan perilaku goal-directed (tujuan-diarahkan), yang menyebabkan frustrasi menjadi aspek fungsi perilaku.

Arti dari frustrasi. Kebanyakan orang secara konstan bejuang untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Melawan kekuatan lilngkungan dapat mengganggu upaya individu untuk memenuhi kebutuhan tertentu atau sesuatu hal yang penting. Rintangan di jalannya untuk berkembang bisa timbul dalam bentuk peraturan, kode sosial, kepentingan orang lain yang berbeda-beda, situasi yang koompetitif, atau keinginan pribadi yang tidak terpenuhi yang berjuang untuk supremasi atas pemenuhan kebutuhan atau sebuah masalah. Setiap gangguan dengan perilaku goal-directed yang memungkinkan akan menimbulkan gangguan mental atau emosional merupakan dasar frustrasi.

Secara umum, mengalami rasa frustrasi bersumber pada kebutuhan yang tidak puas atau keinginan digagalkan. Pencapaian tujuan pribadi bisa digagalkan oleh masalah pribadi atau masalah sosial yang hadir dalam satu bentuk ataupun lain bentuk. Sebuah kendala tidak akan menjadi kekuatan yang menganggu atau menyebabkan frustrasi sampai individu mengenalinya sebagai acaman bagi dirinya sendiri.

Jika kendala adalah untuk berfungsi sebagai penghalang psikologis bagi seseorang, tujuannya harus berada dalam jangkauan kepentingannya. Sejauh ini perkembangan perilaku sebuah kelompok beserta adat istiadatnya mempengaruhi luas dan perasaan akan intensitas kebutuhan dan kepentingan membangkitkan proses yang terlibat dalam pemenuhan keinginan menjadi semakin kompleks. Oleh karena itu, ketidakmampuan akan dorongan untuk memenuhi keinginan cenderung menjadi salah satu sumber frustrasi.

Situasi penyebab frustrasi. Tidak ada satupun situasi meliputi faktor frustrasi yang mempengaruhi semua orang; juga tidak pada dirinya sendiri. Melekat dalam berbagai situasi yang dapat berfungsi sebagai penyebab frustrasi dapat digolongkan berdasarkan tingkat usia seseorang, latar belakang lingkungan atau budaya, dan status ekonomi.

TINGKAT USIA DAN FRUSTRASI. Selama hidupnya, keinginan untuk melakukan sesuatu yang dimiliki oleh suatu individu telah dihambat oleh kekuatan yang berbeda-beda dalam hal kelayakan dari tahap perkembangan. Contohnya bayi, dapat menunjukkan keadaan pada saat dia tidak mendapatkan kebutuhan vegetatif sehingga menyebabkan bayi dapat mengalami frustrasi. Anak kecil bisa saja memberontak atas toilet trainning atau menjadi marah ketika ia menginiginkan sesuatu yang berada diluar jangkauannya.

Anak yang lebih tua dan remaja lebih sering berkali-kali mengalami frustrasi yang berlebihan jika mereka membiarkan perilaku yang menyimpang tersebut keluar dari dalam diri mereka pada saat ini, tampaknya sangat penting bagi mereka. Pengalaman frustrasi orang dewasa biasanya berpusat pada hubungan dengan keluarga dirumah dan pekerjaan.

LINGKUNGAN SUMBER FRUSTRASI. Seseorang diharapkan dapat memenuhi kebutuhkan fisiknya sesuai dengan adat yang diharapkan dari kebudayaannya. Selama masa kanak-kanak dan remaja, pemenuhan keinginan dan desakan yang terkait dalam hubungan interpersonal menjadi sangat signifikan. Setiap individu dari segala usia memerlukan perhatian dan persetujuan dari teman-teman sebayanya; ia memiliki keinginan untuk mencapai kesuksesan dalam satu atau berbagai macam bidang, dan ia perlu merasakan perasaan akan memiliki.

Kondisi frustrasi yang berada diluar kekuatan seseorang untuk mengendalikannya, dapat menimbulkan emosi stress yang sangat hebat dan ketagangan. Situasi tersebut meliputi kategori ini yakni: penyakit yang menular, kontras penyakit menular, tiba-tiba terperangkap di dalam badai,  belajar mengenai kematian yang tidak terduga dari seorang teman dekat, kursi ditarik keluar dari bawah selama duduk, dan kejadian umum yang serupa. Sifat dan intensitas dari lingkungan yang dirangsang oleh frustrasi tergantung pada tingkat kestabilan emosi yang dimiliki oleh individu disetiap waktu yang ia alami.

Meskipun undang-undang dan kode perilaku yang ditetapkan untuk kesejahteraan individu, itu semua kadang-kadang sangatlah mengganggu dengan ekspresi yang jelas dari keinginan kuat untuk bertindak. Juga, perbedaan dalam adat sosial dari berbagai suku dapat dijadikan sebagai faktor dari frustrasi kepada seseorang yang berpindah-pindah dari satu suku ke suku yang lain. Kondisi ketidakbahagiaannya diintensifkan jika dia memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan kehormatan didalam kelompok baru, tetapi menemukan sikap yang dimiliki sebelumnya dan kebiasaan perilaku yang tidak dapat diterima didalam situasi yang baru.

EKONOMI SEBAGAI SUMBER FRUSTRASI. Ketidakmampuan untuk menyenangkan penduduk sipil. Orang dapat mengembangkan dorongan yang kuat untuk memiliki rumah baru, mobil baru, perabotan baru, atau barang baru lainnya, karena teman atau tetangganya telah mempunyai artikel baru yang sama. Jika keinginannya tidak dapat terpuaskan, seseorang kemungkinan akan mengalami rasa frustrasi yang kuat, disertai dengan iri dan kecemburuan.

Setiap individu percaya bahwa mereka tidak akan mengalami frustrasi jika mereka memiliki tingkat ekonomi yang tinggi. Biasanya, bagaimanapun juga, meningkatnya pendapatan disertai dengan memperluas tujuan sosial. Biaya untuk kegiatan sosial yang meningkat cenderung lebih besar daripada yang telah diantisipasi, dengan akibat bahwa perasaan frustrasi telah diintensifkan daripada dikurangi seperti membayar cek ataulaba usaha menjadi lebih besar.

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Filsafat Utilitarianisme

Utilitarianisme merupakan bagian dari etika filsafat mulai berkembang pada abad ke 19 sebagai kritik atas dominasi hukum alam. Sebagai teori etis secara sistematis teori utilitarianisme di kembangkan Jeremy Bentham dan muridnya, John Stuart Mill. Utilitarianisme disebut sebagai teori kebahagiaan terbesar (the greatest happines theory). Karena utilitiarianisme dalam konsepsi Bentham berprinsip the greatest happiness of the greatest number. Kebahagiaan tersebut menjadi landasan moral utama kaum utilitarianisme, tetapi kemudian konsep tersebut di rekonstruksi Mill menjadi bukan kebahagiaan pelaku saja, melainkan demi kebahagiaan semua. Dengan prinsip seperti itu, seolah-olah utilitarianisme menjadi teori etika konsekuensialisme dan welfarisme.

Sebagai bagian dari etika, Utilitarianisme merupakan salah satu teori besar etika yang muncul pada abad 19. Kemunculannya di latarbelakangi oleh keinginan besar untuk melepaskan diri dari belenggu doktrin hukum alam. David Hume dan Helvetius, dan Beccaria adalah arsitek utama doktrin Utilitarianisme tersebut. Namun, Jemery Bethamlah (1748-1832) yang berhasil merumuskannya dalam sebuah teori formal tentang refomasi sosial sehingga menjadi kiblat bagi kelas menengah. Sebab konsep yang ditawarkan sangat mendukung eksistensi dan kepentingan mereka (Schmand, 2002: 441).

Utilitarianisme terkadang disebut dengan Teori Kebahagiaan Terbesar yang mengajarkan tiap manusia untuk meraih kebahagiaan (kenikmatan) terbesar untuk orang terbanyak. Karena, kenikmatan adalah satu-satunya kebaikan intrinsik, dan penderitaan adalah satu-satunya kejahatan intrinsik. Oleh karena itu, sesuatu yang paling utama bagi manusia menurut Betham adalah bahwa kita harus bertindak sedemikian rupa sehingga menghasilkan akibat-akibat baik sebanyak mungkin dan sedapat dapatnya mengelakan akibat-akibat buruk. Karena kebahagianlah yang baik dan penderitaanlah yang buruk (Shomali, 2005: 11).

Kebahagiaan tercapai jika ia memiliki kesenangan dan bebas dari kesusahan. Suatu perbuatan dapat dinilai baik atau buruk sejauh dapat meningkatkan atau mengurangi kebahagiaan sebanyak mungkin orang. Prinsip kegunaan harus diterapkan secara kuantitatif, karena kualitas kesenangan selalu sama sedangkan aspek kuantitasnya dapat berbeda-beda. Dalam pandangan utilitarisme klasik, prinsip utilitas adalah the greatest happiness of the greatest number (kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi sebanyak mungkin orang). Hal ini dapat dipahami bahwa di mana kebahagiaan disamakannya dengan kenikmatan dan dengan kebebasan perasaan sakit. Berkat konsep fundamentalnya tersebut Jeremy Betham diakui sebagai pemimpin kaum Radikal Filosofis yang sangat berpengaruh. Akan tetapi teori yang di usung Betham tersebut mempunyai banyak kelemahan terutama tentang moralitas, sehingga para pengkritik mencelanya sebagai pig philosophy; filsafat yang cocok untuk Babi. Salah paham tersebut kemudian berusaha diluruskan kembali oleh pengikutnya, Jhon Stuart Mill (Suseno, 1998: 173).

1.2 Definisi Istilah

Utilitarianisme secara etimologi berasal dari bahasa Latin dari kata Utilitas, yang berarti useful, berguna, berfaedah dan menguntungkan. Jadi paham ini menilai baik atau tidaknya, susila atau tidak susilanya sesuatu, ditinjau dari segi kegunaan atau faedah yang didatangkannya (Salam, 1997: 76). Sedangkan secara terminology utilitarianisme merupakan suatu paham etis yang berpendapat bahwa yang baik adalah yang berguna, berfaedah, dan menguntungkan. Sebaliknya, yang jahat atau buruk adalah yang tidak bermanfaat, tak berfaedah, merugikan. Karena itu, baik buruknya perilaku dan perbuatan ditetapkan dari segi berguna, berfaedah, dan menguntungkan atau tidak (Mangunhardjo, 2000: 228).

Menurut Jhon Stuart Mill sebagaimana dikutip Jalaluddin Rakhmat Utilitarianisme adalah aliran yang menerima kegunaan atau prinsip kebahagiaan terbesar sebagai landasan moral, berpendapat bahwa tindakan benar sebanding dengan apakah tindakan itu meningkatkan kebahagiaan, dan salah selama tindakan itu menghasilkan lawan kebahagiaan. Sedangkan kebahagiaan adalah kesenangan dan hilangnya derita; yang dimaksud dengan ketakbahagiaan adalah derita dan hilangnya kesenangan (Rakhmat, 2004: 54). Utilitarianisme merupakan pandangan hidup bukan teori tentang wacana moral. Moralitas dengan demikian adalah seni bagi kebahagiaan individu dan sosial. Dan kebahagiaan atau kesejahteraan pemuasan secara harmonis atas hasrat-hasrat individu (Aiken, 2002: 177-178).

1.3 Perkembangan Utilitarianisme

Will Kymlicka membagi utilitarianisme dalam empat varian sesuai dengan sejarah perkembangannya. Pada tahap pertama, utilitarianisme diartikan sebagai hedonisme kesejahteraan (walfare hedonism). Ini adalah bentuk utilitarianisme paling awal yang memandang bahwa pemenuhan kebahagiaan manusia terletak pada terpenuhinya hasrat kesenangan manusia yang bersifat ragawi. Akan tetapi, model utilitarianisme ini sangat tidak tepat sasaran, sebab boleh jadi apa yang terasa nikmat belum tentu baik bagi individu. Oleh karena itu, muncul jenis utilitarianisme kedua, utilitas bagi keadaan mental yang tidak beriorientasi hedonis (non-hedonistic mental-state utility). Pada perkembangan ini, aspek hedonistik dihilangkan dan diganti dengan kesenangan yang menjamin kebahagiaan. Utilitarianisme dipahami sebagai terpenuhinya semua pengalaman individu yang bernilai, darimana pun hal itu berasal (Kymlicka, 1990: 12-13).

Utilitarianisme model kedua juga menyimpan persoalan, karena pengalaman yang bernilai ternyata tidak satu, dan tidak mungkin semua pengalaman bernilai itu terpenuhi dalam satu waktu. Individu harus memilih. Utilitarianisme model ketiga adalah terpenuhinya pilihan-pilihan individu. Utilitarianisme tahap ini disebut sebagai pemenuhan pilihan (preference satisfaction). Utilitarianisme tahap ini mengandaikan adanya unsur keterlibatan rasionalitas dalam memenuhi utilitas. Pada tahap terakhir, utilitarianisme diartikan sebagai terpenuhinya pilihan-pilihan rasional individu yang berdasar kepada pengetahuan dan informasi yang utuh mengenai pilihan-pilihan tersebut. Utilitarianisme ini disebut pilihan yang berbasis informasi (informed preference) (Kymlicka, 1990: 15-16).
Rasionalitas atau informed preference bukan malah semakin membebaskan manusia dan menunjukkan jalan terbaik bagi pemenuhan kebutuhan manusia, malah akan menjadi legitimasi bagi totalitarianisme. Apalagi, utilitarianisme terkenal dengan semboyan “The greatest happiness of the greatest number” (kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi sebanyak mungkin orang) (Kymlicka, 1990: 12).

1.5 Nilai Positif Etika Utilitarianisme

· Pertama, Rasionalitas.

· Kedua, Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral.

· Ketiga, Universalitas.

1.6 Utilitarianisme sebagai proses dan sebagai Standar Penilaian

§ Pertama, etika utilitarianisme digunakan sbg proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak.

§ Kedua, etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.

1.7 Kelemahan Etika Utilitarianisme

Ø Pertama, manfaat merupakan konsep yg begitu luas shg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yg tidak sedikit

Ø Kedua, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pd dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dg akibatnya.

Ø Ketiga, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang

Ø Keempat, variabel yg dinilai tidak semuanya dpt dikualifikasi.

Ø Kelima, seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dlam menentukan proiritas di antara ketiganya

Ø Keenam, etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Liberalisme Bagian Dari Filsafat Modern

Salah satu periode dari sejarah yaitu zaman modern mempunyai perbedaan dengan periode pertengahan, yang menjadi tanda sejarah modern adalah runtuhnya otoritas gereja dana mulai kuatnya otoritas sains. Sehingga kebudayaan modern kurang bernuansa gerejawi. Kekuasaan gereja di masa lalu mulai tergantikan oleh negara sebagai otoritas politik yang mengontrol kebudayaan. Namun pengaruh negara terhadap pemikiran-pemikiran para filosof lebih kecil dibandingkan pengaruh gereja pada Abad Pertengahan. Penolakan terhadap otoritas gereja, yang merupakan ciri negatif dari abad modern, muncul lebih awal daripada cirri positifnya, yakni penerimaan terhadap otoritas sains.

Otoritas sains, yang oleh kebanyakan filosof dipandang sebagai epos modern, sangat berbeda dengan otoritas gereja, karena otoritas sains bersifat intelektual, bukan politis. Ada perbedaan lain antara otoritas sains dan otoritas gerjea bahwa yang terakhir ini menyatakan ketentuan-ketentuannya sebagai kepastian absolut dan tidak bisa diubah selamanya, sedangkan pernyataan-pernyataan sains dibuat secara tentative berdasarkan kemungkinan dan dianggap bisa dimodifikasi. Ciri sains ini melahirkan cara berpikir yang sangat berbeda dengan dogma Abad Pertengahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa zaman modern merombak semua pemikiran yang terjadi di abad pertengahan yang selalu dikotrol oleh gereja. Zaman modern membuat sebuah tatanan pemikiran baru yang berlandaskan kepad logika dan sains.Pembebasan dari otoritas gereja mendorong tumbuhnya individualisme, bahkan sampai pada batas anarki. Disiplin, intelektual, moral dan politik oleh pikiran-pikiran manusia Renaisans diasosiasikan dengan filsafat skolastik dan kekuasaan gereja. Namun demikian, filsafat modern kebanyakan tetap mempertahakankan kecenderungan individualistik dan subyektifnya.Pada tulisan ini akan dibahas mengenai perkembangan sebuah paham yang sudah dikenal di dunia yaitu Liberalisme. Pembahasan ini mengenai perkembangan liberalisme dari awal dan bagaimana Liberalisme di masa sekarang.

PEMIKIRAN TENTANG LIBERALISME SEBAGAI SALAH SATU BAGIAN DARI FILSAFAT MODERN

Liberalisme adalah aliran atau paham ketatanegaraan dan ekonomi, yang dalam ketatanegaraan bercita-cita demokrasi dan dalam ekonomi menganjurkan kebebasan berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur). Sedangkan penganutnya disebut kaum liberal.Dari pengertian tersebut dalam kita pahami bahwa Liberalisme menekankan kepada kebebasan, baik dalam pemerintahan maupun dalam bidang ekonomi. Kebebasan yang dimaksud di sini adalah kebebasan individu, di mana individu bebas melakukan apa yang ingin dia lakukan tanpa campur tangan dari pihak lain.

Perkembangan liberalisme mulai muncul sejak akhir abad ke-17. liberalisme awal adalah produk dari Inggris dan Belanda, serta mempunyai suatu karakteristik yang menonjol. Liberalisme membela toleransi beragama; liberalisme itu Protestan, tetapi lebih bersifat bebas daripada fanatik; liberalisme menganggap perang agama sebagai kebodohan. Liberalisme menghargai perdagangan dan industri, serta lebih mendukung bangkitnya kelas menengah daripada monarki dan aristokrasi; liberalisme menjunjung tinggi hak-hak kepemilikan, khususnya ketika terakumulasikan oleh buruh yang dimiliki secara individual. Prinsip keturunan, meski tidak ditolak, lebih dibatasi cakupannya daripada sebelumnya; secara khusus, hak suci raja-raja ditolak demi berlakunya pandangan bahwa setiap komunitas, pada dasarnya, mempunyai hak untuk memilih bentuk pemerintahannya sendiri. Sehingga kecenderungan liberalisme awal mengarah ke demokrasi yang dikuatkan dengan hak-hak kepemilikan.

Liberalisme awal bercirikan optimistik, energik, dan filosofis, karena mewakili kekuatan-kekuatan yang sedang tumbuh dan tampaknya akan meraih kemenangan tanpa kesulitan berarti, dan dengan kemenangan ini akan membawa keuntungan besar bagi umat manusia. Liberalisme menentang segala sesuatu yang berbau abad Pertengahan, baik dalam filsafat maupun politik, karena teori-teori Abad Pertengahan telah digunakan untuk endukung kekuasaan gereja dan raja, menjustifikasi penganiayaan, dan menghalangi bangkitnya sain; tetapi liberalisme kemudian juga menentang fanatisme para Calvinis dan Anababtis. Liberalisme ingin mengakhiri perselisihan politik dan teologi demi mengerahkan energi manusia untuk kegiatan-kegiatan perdagangan dan sains. Di seluruh dunia Barat, sikap keras dalam memegang pendirian memberi tempat bagi pencerahan, kekhawatiran akan kekuatan Spanyol telah berakhir, semua kelas semakin makmur, dan harapan-harapan yang menjulang tinggi tampaknya dijamin oleh keadaan yang sangat tenang.

Sehingga pada akhirnya berhasil mencetuskan Revolusi Perancis, yang langsung melahirkan Napoleon dan kemudian Aliansi Suci. Setelah itu liberalisme menggulirkan gelombang keduanya sebelum optimisme abad ke-19 bisa diperbaharui. Ada pola umum gerakan-gerakan liberalisme dari abad ke-17 sampai 19. Pola ini mula-mula sederhana, tetapi secara bertahap menjadi semakin dan semakin kompleks. Ciri yang jelas terlihat dalam gerakan ini dalam pengertian luas adalah individualisme; namun individualisme merupakan istilah yang samar sebelum didefinisikan lebih lanjut. Para filosof Yunani bukanlah para individualis. Mereka memandang manusia pada dasanya sebagai anggota komunitas. Liberalisme awal bercirikan individualistik dalam perkara-perkara intelektual, juga dalam bidang ekonomi, tetapi tidak mementingkan diri sendiri secara emosional dan etis. Bentuk ini mendominasi Inggris pada abad ke-18, para pembuat konstitusi Amerika.

Selama Revolusi Perancis, liberalisme diwakili oleh partai-partai yang lebih moderat. Di Inggris, setelah beberapa kali berlangsung perang Napoleon, liberalisme kembali berpengaruh dengan bangkitnya Benthamites dan Mazhab Manchester. Keberhasilan terbesar liberalisme terjadi di Amerika, hingga menjadi dominan sejak tahun 1776 sampai sekarang.Namun ada sebuah gerakan baru yang berkembang secara bertahap menjadi antitesis dari liberalisme, ini dimulai dengan Rousseau, dan menancapkan kekuatannya sejak gerakan romantik dan munculnya prinsip kebangsaan.

Dalam gerakan ini, individualisme melebar dari wilayah intelektual ke wilayah hasrat manusia, dan aspek-aspek anarkis dari individualisme dibuat eksplisit. Pada saat itu ada rasa tidak suka pada industrialisme awal, kebencian pada keburukan yang diciptakannya, dan pemberontakan terhadap kekejaman-kekejamannya.Ada filsafat lain yang merupakan cabang dari liberalisme, yakni filsafat Marx.Uraian filsafat liberal pertama yang lengkap dapat ditemukan dalam diri Locke. Di Inggris, pandangan-pandangannya sepenuhnya harmonis dengan pandangan-pandangan para tokoh paling cerdas sehingga sulit untuk melacak pengaruh mereka kecuali dalam filsafat teoritis.

Doktrin bahwa fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif pemerintah harus tetap dipisahkan merupakan ciri khas liberalisme. Legislatif dan eksekutif harus dipisahkan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Dan doktrin ini banyak yang telah menggunakan, namun cenderung antara legislatif dan eksekutif menjadi musuh bebuyutan dibanyak negara.Perkembangan liberalisme di masa sekarang cukup pesat, seperti kita lihat negara-negara liberal seperti Amerika. Amerika sekarang menjadi sebuah negara yang besar dan dianggap polisi dunia. Di sana kebebasan dijunjung tinggi karena hak-hak tiap warganya dijamin oleh pemerintah. Sehingga jangan heran kalau tingkat kompetisi di sana sangat tinggi.Negara kita juga pernah menerapkan sistem liberal ini. Yaitu pada masa Demokrasi liberal. Apa yang terjadi? Negara kita mengalami krisis yang cukup parah. Parlemen hanya berumur singkat. Kemiskinan merajalela. Ternyata paham ini tidak cocok diterapkan di negara kita. Krisis ini kemudian diakhiri dengan Dekrit Presiden tahun 1959.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Filsafat Pancasila

Pengertian Filsafat.

Secara etimologis merupakan padanan kata falsafah (Arab) dan Philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani (Philosophia). Kata philosophia merupakan kata majemuk yang tersusun dari kata philos atau phielin yang berarti kekasih, sahabat, mencintai dan kata sophia yang berarti kebijaksanaan, hikmat, kearifan, pengetahuan. Dengan demikian philosophia secara harafiah berarti mencintai kebijaksanaan , mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan.

Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, sebagai pandangan hidup, dan dalam arti praktis. Ini berarti Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan  bernegara bagi bangsa Indonesia.

Pengertian Filsafat Pancasila.

Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentuka ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasionak tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh. Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem (Ruslan Abdul Gani). Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari Pancasila (Notonagoro).

Pancasila sebagai suatu Sistem Filsafat.

Pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara deduktif dan induktif. Deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komperhensif. Induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.

Ciri sistem Filsafat Pancasila itu antara lain :

  1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata lain , apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnyaterpisah-pisah maka itu bukan Pancasila.
  2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu dapat digambarkan sebagai berikut:
  • Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4,5.
  • Sila 2, diliputi, didasari dan dijiwai sila 1 dan mendasari serta menjiwai sila 3,4,5.
  • Sila 3, diliputi, didasari dan dijiwai sila 1,2 dan mendasari serta menjiwai sila 4,5.
  • Sila 4, diliputi, didasari dan dijiwai sila 1,2,3 dan mendasari serta menjiwai sila 5.
  • Sila 5, diliputi didasari dan dijiwai sila 1,2,3,4.
Inti sila-sila Pacasila meliputi:
  • Tuhan, yaitu sebagai kausa prima.
  • Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
  • Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
  • Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong.
  • Adil, yaitu memberika keadilan kepada diri sendiri da orang lain yang menjadi haknya.
Posted in Uncategorized | Leave a comment

Matematika dan Psikologi

Bayak yang berpikiran bahwa ilmu matematika tidak berhubungan dengan ilmu psikologi, tapi kenyataannya kedua hal tersebut berhubungan. Seperti halnya ketika kita ingin menghitung besarnya intelegensi seseorang, kita tidak boleh sembarangan untuk menyimpulkan berapa besarnya intelegensi seseorang. Maka dari itu matematika sangat dibutuhkan dalam penghitungan ini. Menurut Binet untuk mengukur tingkat keintelegensian seseorang dengan menggunakan rumus MA/CA x 100, M (mental) dan C (cronology). Ini merupakan salah satu bukti sederhana yang menjelaskan bahwa matematika dan psikologi sangatlah berhubungan.

Statistik, yaitu suatu ilmu matematika dengan melakukan pengelompokkan serta menganalisis suatu data yang kita dapat. Statistik ini sangat luas, sehingga kita juga sebagai orang psikologi juga dapat melakukannya. Misalkan kita ingin mengelompokkan seseorang berdasarkan berdasarkan karakteistiknya (melalui survey terlebih dahulu tentunya), setelah itu kita dapat melakukan perhitungan dengan jelas. Himpunan juga berhubungan dengan statistik, dengan membuat sebuah diagram kita dapat melihat presentase karakteristik seseorang dalam satu kelompok. Peluang, untuk teori ini jelas membutuhkan perhitungan. Contohnya kita ingin mengetahui berapa persen peluang seorang anak mempunyai karakteristik yang mengikuti ayah atau ibunya, tentu saja ini berhubungan.

Matematika mempunyai hubungan dengan psikologi, karena didalam psikologi juga diajarkan bagaimana cara menghitung IQ/intelegensi seseorang (yang disebutkan diatas sebelumnya). Tidak hanya psikologi, matematika juga dipakai dalam segala bidang. Terutama apabila kita ingin melakukan penelitian ilmiah atau ingin menghitung presentase, yaitu dengan metode statistik kita dengan mudah dapat menghitung. Matematika mungkin sangat sulit untuk dipahami dikarenakan banyaknya variabel maupun angka-angka, dengan metode pendekatan psikologi seseorang dengan mudah untuk mempelajarinya.

Sebenarnya tanpa kita sadari kita telah melakukannya dalam kehidupan kita, dan metode matematika dalam psikologi dapat kita katakan “mudah” untuk kita lakukan. Jadi pada intinya adalah matematika mempunyai koneksi dengan psikologi. Dimana matematika yang kita lebih kenal dengan ilmu pasti, dikaitkan dengan konteks ilmu sosial. Sehingga dapat menimbulkan suatu pembelajaran baru bagi kita yang belum mengetahuinya.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Manusia Dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.

Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.

2. Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

3. Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
Ilmu Budaya Dasar – ATA 07/08 Halaman 3 dari 6
mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

4. Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara

5. Tanggung jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.

Sumber : http://adhika-rmd.blogspot.com/2010/03/manusia-dan-tanggung-jawab.html

Posted in Uncategorized | Leave a comment